KARUBAGA, MCINews – Pengemudi transportasi angkutan jurusan Wamena, Tolikara, Puncak Jaya, Herich Sudana meminta Pemerintah Daerah agar segera merehabilitasi badan jalan yang terputus di puncak mega beberapa waktu lalu. Rute yang sangat ekstrem dan kondisi geografis dengan pegunungan yang berbukit-bukit membuat jalur yang di lewati penuh dengan rintangan yang beresiko dan berbahaya.
Area yang fatal dan menjadi keluhan dari para pengemudi transportasi Tolikara yang kerap dilewati yakni lintas puncak mega, kondisi infrastruktur jalan ini sering terjadi longsor, mengakibatkan akses terputus, hal ini sangat berpengaruh pada perekonomian masyarakat di daerah.
Herich Sudana mengatakan, ketika membawa penumpang dan sembako dari Wamena menuju Tolikara, infrastruktur jalan menjadi kendala. Sepanjang perjalanan yang memakan waktu 4 jam merasa khawatir dan takut terjadi longsor saat melewati tikungan tajam dan tanjakan, ucap Herick dalam diskusi sepanjang jalan dari Tolikara menuju ke Wamena, Rabu (7/4/2021).
“Kondisi jalan seperti ini dapat membuat kampas rem cepat habis atau remnya blong, kami khawatir bila itu terjadi bisa korbankan penumpang karena sepanjang jalan ini sering terjadi. Untuk itu kami selalu was-was bila melewati tikungan dan tanjakan sepanjang perjalanan,” kata Herich.
Herick menambahkan “kondisi jalan untuk lintas Wamena, Tolikara, Puncak Jaya sangat parah, ada beberapa ruas jalan di lintas puncak mega dan jalan tikungan turunan kububaga Minagi banyak ditemukan jalan rusak dan bergelombang,” tambah Herick.
Anggota Legislatif Komisi B yang juga Ketua DPC Partai PDI Perjuangan Kabupaten Tolikara Meinus W. Yanengga, S.IP mendesak Pemerintah Daerah agar segera rehabilitasi badan jalan yang terputus di puncak mega hingga turunan Kubupaga, karena banyak terjadi kecelakaan dan memakan korban jiwa. Jika pemerintah tidak merespon persoalan itu tentu jumlah korban semakin bertambah dan berdampak pada kondisi perekonomian masyarakat di Tolikara.
Meinus dalam telepon seluler beberapa waktu lalu mengatakan pemerintah daerah juga harus melihat persoalan ini karena kecelakaan yang terjadi beberapa tahun terakhir baik pengendara roda dua maupun empat kebanyakan orang asli Papua dan hal ini menjadi cacatan penting bagi dinas PU Tolikara untuk meninjau kembali agar jalan Wamema, Tolikara bisa dapat dikerjalan secepatnya.
“Kebanyakan kecelakaan terjadi pada saat Pilkada, Pilbup dan Pilpres apa lagi kedepan akan dilaksanakan pilkada langsung pada tahun 2024, ini sangat berpotensi terjadi kecelakaan maka itu diharapkan Pemerintah untuk segera merehabilitasi jalan dari Poga sampai ke Tolikara dan Kanggime atau perlebaran jalan agar roda dua dan empat dapat beroperasi dengan aman, sehingga kita dapat mengurangi resiko terjadinya kecelakaan khususnya pada saat iven-iven besar berlangsung,” tutur Meianus.
Kondisi jalan yang rusak dirasakan sangat menghambat perjalanan, dan membuat perjalanan jadi tidak nyaman. Harapannya, keluhan dari para pengemudi ini bisa didengar oleh pemerintah demi terselenggaranya perjalanan yang aman dan nyaman serta meminimalisir terjadinya kecelakaan.(Eck)
Comment